Tuesday, September 8, 2009

Mie



Mi atau mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mi kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air.

Penemuan Mie

Majalah Nature Inggris pernah memuat laporan tentang penemuan dan penelitian mi 4.000 tahun yang lalu di tempat peninggalan keluarga La. Laporan yang diberi judul " Mie Sekoi Akhir Zaman Batu Baru Tiongkok" itu segera mengundang perhatian besar seluruh dunia. Dengan ditemukannya mie ribuan tahun lalu itu terbuktilah bahwa mie berasal dari Tiongkok. Hal ini diberitakan secara luas oleh berbagai media di dunia.

Tempat peninggalan keluarga La adalah situs sebelum Masehi zaman kebudayaan keluarga Qi, sekitar 4.000 tahun yang lalu, luasnya sekitar 200.000 meter persegi, terletak di Desa Keluarga La, perbatasan propinsi-propinsi Qinghai dan Gansu Tiongkok barat laut, di bagian hulu Sungai Kuning. Tempat peninggalan keluarga La digali secara resmi pada musim panas tahun 2000. Karena di situs itu masih terdapat banyak bekas-bekas bencana alam seperti gempa bumi, banjir Sungai Kuning serta serangan air bah, maka di sana disebut juga situs bencana sebelum Masehi yang sangat berharga, dikenal juga sebagai "Kota Pompeii di Timur".

Penggalian tempat peninggalan keluarga La dilanjutkan pada bulan September sampai Desember tahun 2002. Pada suatu hari, para arkeolog menemukan sebuah alat tembikar yang terbalik di sudut timur laut tempat peninggalan keluarga La. Alat tembikar yang masih terpelihara baik itu adalah sebuah mangkok berdiameter sekitar 20 sentimeter, tinggi belasan sentimeter, di bagian luar yang berwarna merah oranye itu terdapat larik-larik biru muda. Ketika mangkok itu diangkat, di tanah tempat mangkok itu terletak ada semacam barang seperti mie. Penemuan yang menggembirakan ini segera difoto sebagai catatan fakta yang teramat berharga.

Meskipun barang itu mirip sekali dengan mie, tapi siapapun tidak berani mengatakan bahwa itu adalah mie. Pada kenyataannya, barang itu tersimpan kurang baik, yang masih tinggal hanya lapisan luar yang tipis sekali, ada yang sudah rusak akibat erosi, tapi bentuk keseluruhannya masih dapat dikenal dengan agak jelas: warna kuning, penampang lintang berbentuk bundar, tengahnya kosong akibat erosi, dan tertempel di tanah. Dilihat dari bentuknya yang melingkar-lingkar dapat dipastikan adalah barang panjang yang halus.

Mie terbuat dari Sekoi

Contoh itu dibawa pulang oleh tim arteologi ke Beijing untuk dipastikan melalui pengujian analisa, apakah barang itu mie atau bukan. Kalau terbukti barang itu mengandung unsur bahan pangan, maka pastilah barang itu adalah mie. Namun berhubung materi menyerupai mie itu sudah mengalami erosi sama sekali, maka lenyap ketika dibuka kembali. Untunglah, gambar-gambar foto pada waktu pertama bisa dijadikan bukti. Untuk memastikan apakah barang itu adalah mie, harus dipastikan apakah ada unsur materi mie dalam tanah. Setelah mengadakan kontak dengan ahli dari Institut Geologi dan Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, para tenaga arteologi akhirnya dapat mengadakan pengujian analisa laboratorium atas penemuan itu. Melalui serangkaian pengambilan contoh dan perbandingan, ahli penilai
mendapatkan bahwa materi dalam mie tersebut klop dengan sekoi dan beras kuning, dan secara kuantitas terutama adalah sekoi dan selebihnya beras kuning. Boleh dikatakan semangkok mie itu terbuat dari sekoi. Hasil ini juga diluar dugaan masyarakat.

Daerah Aliran Sungai Kuning dan daerah Tiongkok utara adalah tempat penghasil asli kedua jenis tanaman tersebut. Tiongkok adalah negara yang pertama membudidayakan kedua jenis tanaman itu, dan sudah berumur 8.000 tahun lebih. Hal ini sudah diakui oleh dunia. Kemudian gandum didatangkan ke Tiongkok, khususnya seiring dengan perkembangan irigasi pertanian, penanaman gandum berangsur-angsur menggantikan sekoi dan beras kuning menjadi tanaman bahan pangan utama di Tiongkok. Hasil penyelidikan menunjukkan, di Tiongkok terdapat beberapa tempat, terutama daerah-daerah terpencil yang sampai sekarang masih menggunakan sekoi untuk membuat mie.

Kericuhan Tentang Mie Akhirnya Reda

Tentang asal usul mie dan siapa pembuat mie yang pertama adalah masalah kontroversial sejak dulu. Orang Italia menyatakan orang Romawi Kuno yang pertama membuat makanan mie. Konon pada zaman Kaisar, kota Roma menggunakan mie yang dijemur kering untuk menyelesaikan masalah suplai makanan di kota itu. Sedangkan orang Arab menganggap mie adalah ciptaan kawasan Timur Tengah, dan mereka sebarkan ke Italia. Daerah aliran sungai Tigris-Euphrates di Semenanjung Arabia adalah tempat asal penanaman gandum. Sampai adanya penemuan di situs keluarga La pada tahun 2002, barulah terbukti oleh benda-benda arkeologi bahwa Tiongkok adalah tempat yang paling awal pencipta mie. Dengan demikian, padamlah pertikaian tentang asal usul mie tersebut. Sementara itu, penemuan tersebut menunjukkan pula bahwa tanaman bahan pangan tradisional Tiongkok, yaitu sekoi dan beras kuning, juga dapat menciptakan budaya makanan mie yang ajaib dan kaya.

# Keanekaragaman

Mi adalah nama generik. Orang Eropa menyebut pasta (dari bahasa Italia) secara generik, dan noodle (bahasa Inggris) untuk pasta yang berbentuk memanjang. Namun begitu, di Eropa bahan baku mi biasanya dari jenis-jenis gandum, sementara di Asia bahan baku mi lebih bervariasi. Di Asia sendiri, pasta yang dibuat selalu berbentuk memanjang. Berbagai bentuk mi dapat ditemukan di berbagai tempat. Perbedaan mi terjadi karena campuran bahan, asal-usul tepung sebagai bahan baku, serta teknik pengolahan. Berikut ini adalah jenis-jenis mi (dan makanan dari mi) yang cukup dikenal.

* Bihun -- mi asal Tiongkok, dibuat dari bahan baku tepung beras
* Dangmyeon -- mi Korea, dari tepung ubi jalar
* Fettuccine -- mi asal Italia, mirip spageti, pipih dan lebih halus daripada linguine
* Ifu mie -- mi asal Tiongkok, tepung terigu (gandum)
* Kwetiaw -- mi asal Tiongkok, tepung beras
* Linguine -- mi asal Italia mirip spageti, pipih dan lebih halus
* Makaroni -- mi asal Italia, dipotong pendek-pendek, melengkung dan berlubang di tengahnya
* Memil guksu -- mi Korea, dari buckwheat, sama dengan soba
* Mi Cina -- mi asal Tiongkok, tepung terigu
* Misoa -- mi asal Tiongkok, terbuat dari tepung terigu
* Mi instan
* Mi sagu, tepung sagu
* Olchaengi guksu -- mi Korea dari tepung jagung, berasal dari provinsi Gangwon-do di Korea Selatan
* Ramen -- mi kuah dari Jepang
* Reshteh -- mi telur segar asal Timur Tengah
* Soba -- mi kecoklatan dari Jepang, dari tepung buckwheat
* Somyeon - mi Korea dari tepung gandum yang sangat tipis, mirip dengan sōmen
* Soun -- mi asal Tiongkok, dari tepung kacang hijau
* Spageti -- mi asal Italia
* Spätzle -- mi asal selatan Jerman dengan kuning telur
* Udon -- mi asal Jepang, tepung terigu
* Wai Wai -- mi asal India

No comments:

Post a Comment